Review Novel #4: The Mortal Instruments Series

The Mortal Instruments series. Aku harus mulai dari mana?

Jangan baca kalau kalian gak mau terjerat dalam shadowhunters chronicles. Percayalah. Aku udah jadi korban. Bisa dibilang novel-novel ini membawaku untuk menyukai Cassandra Lee. Gaya penulisannya, humor yang dia selipkan, mitos-mitos yang diperbarui, hal-hal tersebut sangat membuatku tertarik membaca buku-bukunya. Awal dari racun tak berkesudahan ini adalah buku pertama dari The Mortal Instrument.

City of Bones.

Buku ini memperkenalkanku pada dunia shadowhunter. Malaikat. Iblis. Peri. Penyihir. Hal-hal yang selalu aku suka. Pengenalan tokoh-tokoh utama seperti Jace, Clary, dan Simon yang tentunya akan aku temui lagi pada 5 buku berikutnya sangat apik diceritakan.

Iya seri ini terdiri dari 6 novel.

Makanya untuk kalian yang pecandu berat sci-fi dan gak kuat baca series yang banyak, jangan dibaca, jangan, karena bakal keracunan kayak aku.

Dikisahkan anak perempuan berumur 16 tahun yang bernama Clarissa Fray, biasa dipanggil Clary tinggal bersama ibunya dengan ingatan bahwa ayahnya sudah meninggal sebelum dia lahir. Kehidupannya normal bersama dengan sahabat baiknya, Simon. Clary mengira dia hanya remaja biasa sampai akhirnya dia melihat apa yang tidak bisa dilihat manusia fana lainnya, dia bertemu dengan Jace Wayland. Hidupnya mulai berubah, Ibunya diculik dan Clary sendiri diserang oleh iblis. Saat tengah sekarat, Jace menolongnya dan saat itulah Clary tahu bahwa kehidupannya selama ini bukanlah jati dirinya.

Jace Wayland. Rambut keemasan, bergelombang, dan iris mata yang juga berwarna senada dengan rambutnya. Sangat angkuh, golongan laki-laki berimage aku-tahu-aku-tampan-dan-membuatmu-terpesona yang membuat laki-laki lain tidak menyukainya. Tapi itulah daya tariknya.

Petualangan mereka menemukan jati diri masing-masing membawa perubahan yang sangat besar pada dunia shadowhunter.

Untuk keseluruhan cerita, aku sendiri gak bisa bilang setiap novelnya bikin nagih. Ada novel yang ceritanya agak membosankan dan kurang nendang endingnya, namun kembali lagi karena aku udah keracunan dan kalau enggak diterusin nggak bakal tahu gimana cerita yang bener-bener endingnya maka aku ngelanjutin. Overall aku gak nyesel baca seri ini sih karena seri ini bener-bener aku banget hehe.