Review Novel #1 : Percy Jackson Series


Akhir 2016 lalu adalah waktu dimana aku lagi rajin-rajinnya membaca. Berawal dari ketertarikanku sama mitologi yunani romawi, aku jadi ketagihan ngebrowsing tentang mereka, tentang dewa-dewi mereka dan kebudayaan mereka. Sampai akhirnya aku menemukan sebuah situs yang nyaranin untuk baca novel seriesnya penulis Rick Riordan untuk dapetin pengalaman membaca mitologi yunani dengan sudut pandang yang berbeda.


Iya, aku waktu itu lagi rajin-rajinnya baca novel.
Setelah sekian tahun rak kamar cuma dipenuhi komik. Setelah sekian tahun berikrar bahwa
‘Novel itu gak seru.’
‘Apaan cuma tulisan doang, bagusan komik ada gambarnya.’
‘Novel ketebelan, bikin ngantuk.’
Dan hal-hal lain yang menyangkut tentang kejelekan novel.

Sejak baca Percy Jackson, hal-hal jelek tentang novel terhapuskan dari pikiranku.

Rick Riordan bener-bener berhasil menyajikan cerita dari mitologi yunani romawi dengan kesan yang lebih menyenangkan, lebih positiflah.
Bukan maksudnya mitologi aslinya gak positif, cuma kalau dibaca versi original dari kisah-kisah dewa-dewinya, bakalan gak cocok banget dibaca anak kecil. Yang pernah baca pasti tahu maksud aku, mulai dari perang-perangnya, sifat-sifatnya sampai cara kehidupan mereka yang bisa dibilang buat 15+ hehe. Versinya Rick Riordan lebih enaklah ditangkep, pokoknya pas baca gak ada pikiran sadis-sadis, malah kadang bikin ketawa.


Aku baca 2 seri dari novelnya Rick Riordan yaitu Percy Jackson & The Olympians sama The Heroes of Olympus. Novel-novel ini termasuk novel lama dan udah menjadi best seller di Amerika sana. Novel ini juga udah diterjemahkan ke berbagai bahasa, termasuk Bahasa Indonesia. Novelnya cocok banget dibaca semua usia, ceritanya dan bahasanya dibua sederhana cuma tetep imajinatif kayak cerita buat dongeng anak-anak. Meskipun termasuk cerita heroik, tapi tetap asik dibaca, mungkin karena untuk ukuran cerita heroik novel ini gak ada kesan sadisnya sama sekali dan gak terlalu banyak lovey-dovey love story-nya.

Novel pertama dan kedua dari seri Percy Jackson & The Olympians juga udah difilmkan dan aku udah nonton. Jujur filmnya gak sesuai ekspetasi aku. Bukan masalah jalan cerita yang beda atau gimana karena dimana-mana film yang diadaptasi dari novel pasti banyak adegan yang hilang atau diubah untuk menyesuaikan dengan durasi dan sebagainya. Itu salah satu faktor yang bikin penonton yang udah baca novelnya kemudian nonton filmnya jadi kecewa. Kalau aku pribadi, aku lebih menyesalkan dalam scenes dan pemainnya, gak sesuai sama bayanganku dan editannya gak suka banget, gak suka karena gak sesuai ekspetasi hehe. Pemainnya pun digambarkan jauh berbeda dengan penggambaran novel aslinya.

Percy, Annabeth, dan Grover yang seharusnya di novel pertama masih berumur 12 tahun tapi di filmnya Pemeran Percy udah 17 tahun sementara pemeran Annabeth 24 tahun. bayangkan kalau filmnya dibuat sampai novel kelima dimana dikatakan Percy seharusnya berumur 16 tahun sementara pemeran aslinya? udah tua kali ya. keliatan banget perbedaannya disana, bener-bener gak nyaman pas nonton ketika aku sendiri tahu kalo kenyataannya gak kayak gini. tapi masih kerenlah untuk film adaptasi. *cuma pendapat*


Percy Jackson & The Olympians

Awal kisah Percy Jackson, seorang anak pembuat masalah di sekolah, ia menderita disleksia dan GPPH. Ketika sedang berkaryawisata ke sebuah museum, guru matematika Percy berubah menjadi makhluk mitologi yunani yang mengerikan, ia mencoba untuk membunuh Percy. Setelah kejadian itu, ibunya membawa Percy ke sebuah perkemahan musim panas bernama Perkemahan Blasteran. Disana Percy menemukan fakta bahwa ia adalah seorang demigod (setengah manusia, setengah dewa), putra dari Dewa Laut Poseidon. Konflik dimulai dari pertengkaran antara Zeus dan Poseidon yang dikarenakan senjata paling mematikan Zeus, Petir Asali hilang. Dan yang dituduh menjadi tersangka utamanya adalah Percy. Bersama dengan kedua temannya, seorang satir (salah satu makhluk mitologi Yunani) bernama Grover Underwood dan seorang demigod, Putri Dewi Athena bernama Annabeth Case, mereka menjalankan misi-misi berbahaya untuk menyelamatkan dunia sampai pada puncaknya di buku kelima, mereka harus melawan Raja Titan, Ayah dari 3 Dewa besar, Zeus, Poseidon, dan Hades. 

Keseluruhan ceritanya aku suka banget, penggambaran tokoh, latar, dan adegannya pas banget, sukses bikin penasaran. Buat yang suka cerita fantasy pasti ngertilah maksudku. Yang aku gak suka dari series ini cuma satu. Karena diakhir cerita, Percy sama Annabeth pacaranJ. It’s disappointed me a lot. Berharap mereka akan terus temenan aja. Kenapa sih semua cerita kalo cewek sama cowok temenan sampe akhir tu rasanya gak mungkin banget. at least pasti ada suka-sukaannya.


The Heroes of Olympus

Di seri kedua ini menceritakan tentang dua perkemahan, yang satu berakar dari Yunani (perkemahan blasteran) yang satunya lagi dari Romawi. Seri kedua ini sering banget memakai sudut pandang yang berubah ubah, cukup membingungkan terutama karena tokoh utamanya disini ada 7 orang dan hampir sering banget terjadi pergantain sudut pandang diantara ketujuh tokoh tersebut. Seri kedua ini masih melanjutkan seri pertamanya.

Di seri sebelumnya, Rachel Dare, seorang manusia fana yang dirasuki roh Oracle sempat menyatakan sebuah ramalan yang nantinya disebut sebagai Ramalan besar. Nih ramalannya. 

Tujuh blasteran akan menjawab panggilan. 
Karena badai atau api, dunia akan terjungkal. 
Sumpah yang ditepati hingga tarikan nafas penghabisan. 
Dan musuh panggul senjata menuju pintu ajal.

Artinya? Intinya 7 demigod akan berpetualang untuk menyelamatkan dunia (lagi) dan disini musuh utamanya adalah Dewi Bumi, ibu dari segala kehidupan, namanya Dewi Gaia.

7 demigod yang menjadi tokoh utamanya disini adalah: Percy, Frank, Hazel, Jason, Piper, Leo, dan Annabeth.

Diantara 7 diatas aku paling suka sama Leo! Leo Valdez! Serius demen banget sama ini anak. udah fall in love dari pandangan pertama sejak dia mulai ngoceh-ngoceh gak jelas ke Jason sama Piper. Kocaknya itu beer-bener kocak terutama cara dia ngungkapin rasa gak sukanya, dia beda banget dari karakter lain. Putra Dewa Hephaestus ini sukses bikin aku selalu nunggu kehadiran sudut pandangnya di setiap chapter. Meski untuk ukuran visual, dia gak digambarkan serupawan Jason (jauh banget malah dibayanganku), tapi dia tetep punya tempat sendiri yang membuat karakternya menonjol dan menarik. Mirip-mirip Percy cuma lebih ngaco lagi karakternya. Di ceritapun dia ikut andil dalam peran penting untuk menghancurkan Gaia. Dan syukurnya di kelima buku Leo Valdez dinyatakan JOMBLO. Emang sih bagian terakhir sedikit terkuak kalau dia lagi nyari orang yang dia suka cuma kan belum konfirmasi jadi intinya JOMBLO.

eh.  

Buku pertama bercerita tentang penyelamatan Dewi Hera, Ratu Olympus, Dewi yang paling dibenci sama Annabeth. Kemudian buku kedua bercerita tentang penyelamatan Thanatos, Dewa dunia bawah, penjaga pintu ajal. Buku ketiga bercerita tentang Annabeth yang berusaha mengambil patung Athena Parthenos, kemudian di buku keempat, Annabeth dan Percy terjerumus ke Tartaros, tempat yang berada jauh dibawah tanah, tempat untuk menghukum makhluk jahat seperti monster, titan, dan raksasa. Akhirnya di buku terakhir puncak pertarungan melawan Gaia.


Percy Jackson & The Olympians terdiri dari 5 buku.

The Lightning Thief (2005)

The Sea of Monster (2006)
The Titan's Curse
The Battle of The Labyrinth (2008)

The Last Olympian (2009)

The Heroes of Olympus juga terdiri dari 5 buku.

The Lost Hero (2010)

The Son of Neptune (2011)

The Mark of Athena (2012)

The House of Hades (2013)

The Blood of Olympus (2014)

Posting Komentar

0 Komentar