Kalian tahu bagaimana rasanya tidak bisa mengungkapkan perasaan kita yang sesungguhnya kepadanya?
Kalian tahu bagaimana sulitnya menjalani hubungan pertemanan disaat rasa suka dan kesalahpahaman menghampiri hubungan kita?
Itulah yang aku alami sekarang, bermula dari kejadian yang membekas seumur hidupku..
Ken berlari lebih cepat dari siapapun, untuk memenuhi janjinya padaku...
Hari ini selesai Ken latihan, Ken dan Ita pulang bersama. Mereka berdua memang sudah sering jalan bersama, mereka sangat dekat tapi mereka tidak pacaran. Meski teman-teman selalu mengejek karena kedekatan mereka yang seperti sepasang kekasih, Ita dan Ken tidak pernah mempedulikannya, Ita selalu berkata bahwa Ken adalah ksatria pelindungnya. Ditengah perjalanan pulang saat mereka berhenti untuk menyebrang, lampu sudah merah dari tadi, Ita cepat cepat mengajak Ken berlari untuk menyebrang sebelum warna lampu berubah tapi tangannya ditahan oleh Ken, sehingga lampu berganti menjadi hijau dan mereka harus menunggu lebih lama.
Ken : "Tak usah memaksakan dirimu untuk lari."
Ita : "Kalau cuma lari sebentar, nggak apa-apa kok."
Ken : "Nanti kau sakit lagi."
Ita : "Masa sih? Aku tidak yakin."
Akuu.. memang tak bisa berlari. Ken selalu menyalahkan hal itu pada dirinya. Ken bertetangga denganku, sejak kecil kami selalu bermain berdua. Aku sangat sayang padanya. Suatu ketika ketika kita bermain ditaman, Ken duduk diatas pohon yang lumayan tinggi, aku juga ingin ikut, meski Ken melarangku aku tetap mencoba memanjat pohon tersebut tapi kakiku tergelincir ketika diatas kemudian aku terjatuh dan pingsan, sejak saat itu kakiku selalu sakit setiap berlari seperti mati rasa, berjalan jauhpun aku juga tidak bisa. Dan sejak itu pula Ken tak pernah meninggalkanku, dia berjanji akan terus berlari menggantikanku untuk mempertanggungjawabkannya.
Ketika Ita ingin mengajak Ken pulang bersama, dia mendengar pembicaraan Ken dengan temannya. Waktu itu temannya mengajak Ken makan bersama, sebenarnya Ken tertarik tapi melihat ada Ita, diapun menolak ajakan temannya tersebut.
Aku tahu aku sangat bergantung pada kebaikan Ken, tapi aku tak bisa bilang padanya "pergilah". Aku tak bisa melepaskan genggaman tangannya..
Malam ini Ita tidak sengaja mendengar pembicaraan orang tuanya bahwa mereka akan segera bercerai, sebenarnya Ita sudah tahu ini akan terjadi tapi dia tidak menyangka akan secepat ini.
Karena hanya Ken yang aku miliki. Ternyata, menyembunyikan perasaan jauh lebih sakit dibanding tidak mengetahui perasaan sendiri..
Karena muak dengan pertengkaran orang tuanya, Ita memutuskan untuk berjalan-jalan sebentar. Ditengah perjalanan ia bertemu dengan Ken..
Ken : "Ita, sedang apa malam-malam begini?"
Ita : "Ken sendiri sedang apa?"
Ken : "Aku ke minimarket sebentar, kebetulan kita bertemu disini."
Ita : "Hei, Ken. Kita jalan-jalan ke pantai sebentar yuk sambil makan es krim itu."
-di Pantai-
Ken : "Ada apa?"
Ita : "Ada apa apanya? Aku cuma cari udara segar kok."
Ken : "Bahaya tau."
Setelah puas menikmati indahnya pantai dimalam hari Ken mengajak Ita pulang, tapi kaki Ita tidak bisa digerakkan karena sakit.
Ken : "Kakimu sakit?"
Ita : "Iya hari ini kakiku memang sakit, aku berjalan lebih jauh dari biasanya."
Ken : "Ayo naik ke punggungku."
Ita : "Maaf Ken, berat ya?"
Ken : "Sudah biasa."
Kehangatan punggungnya membuatku bahagia. Aku tahu aku egois, aku jahat, selalu memanfaatkan Ken. Tapi aku ingin selalu berada disisinya.
Pagi hari sebelum Ita berangkat sekolah, orang tua Ita memanggilnya, mereka mengatakan akan bercerai dan menyuruh Ita untuk memilih akan ikut siapa nantinya. Ita sedih karena harus berpisah dengan salah satu orang tuanya. Saat disekolah, berita tentang badai topan menyebar, sekolah pun dipulangkan lebih cepat dari biasanya. Tidak sengaja saat ingin menemui Ken, Ita melihat seorang gadis yang mengungkapkan perasaannya didepan Ken, tapi ken malah menolaknya dengan dingin dan membuat gadis itu pergi dengan perasaan sedih.
Ita : "Mengapa kau menolak pernyataan cintanya?"
Ken : "Kalau punya pacar, aku tak bisa pulang denganmu lagi, kan? Oya, ada apa? tumben kau menghampiriku kemari."
Ita : "Iya, orang tuaku akan segera bercerai, mereka bilang padaku tadi pagi. Ada yang ingin aku diskusikan dengamu, aku bingung mau ikut siapa. Kalau ikut ayah, aku harus pindah ketempat jauh, aku mau ikut ibu, tapi hidup kami bakal susah. Menurutmu lebih baik gimana?'
Ken : "Pikir saja sendiri."
Sendirian... Aku tak bisa bilang, aku ingin berada disampingmu, tetaplah disisiku. Apa yang kuharapkan sekarang? Ada yang mengatakan bahwa tidak ada alasan untuk cinta. Itu semua bohong. Bagaimana bisa seseorang mencintai tanpa alasan? Aku dapat memberitahumu setidaknya 100 alasan mengapa aku mencintaimu. Suaramu, punggungmu, pehatianmu, bayanganmu, senyummu, aku suka segala sesuatu tentang Ken
Ken tidak pulang bersama Ita, sesampainya dirumah, ibu menanyakan keadaan Ken dan bertanya apakah Ken pulang bersama dengan Ita. Ken menjawab tidak dan ibunya pun heran karena ibu Ita tadi menelfon bahwa Ita belum pulang. Ken kaget karena mungkin saja kakinya Ita sakit dan tidak bisa pulang, Ken akhirnya berlari kembali kesekolah ditengah hujan badai.
Di sekolah, Ita termenung sendirian, kakinya sakit tidak bisa digerakkan.
Tak ada tempat untuk pulang, tak ada tempat untukku
Tiba-tiba mati listrik, kaca jendela pecah karena badai. Ita mencoba untuk berlindung tapi ia sulit bergerak. Kaca didepannya pecah dan akan mengenainya tapi.. Ken datang dan menyelamatkannya, dia menggunakan punggungnya yang dilapisi jas hujan untuk melindungi Ita. Ken panik dan langsung menanyakan keadaan Ita..
Ita : "Sudahlah Ken. Biarkan, lupakan aku.. tinggalkan aku.. kau tak usah bertanggung jawab lagi, lupakan soal sakit dikakiku, ini bukan kesalahanmu. Kau boleh cari pacar, maaf menyusahkanmu selama ini.."
Ken : "Bawel! Apa-apaan sih? jangan ngomong seenaknya, kau pikir aku ini siapa?! kenapa kau tidak pernah bercerita tentang perceraian ayah dan ibumu sebelumnya? Ksatria apaan! Kau tak pernah bergantung padaku. Padahal aku ingin selalu bersamamu, meski harus memanfaatkan posisi sebagai 'ksatria'! Selama ini aku bingung bagaimana caranya untuk bilang suka padamu..."
Saat itulah semua kesalahpahaman dan perasaan mereka yang terpendam lama didalam hati bisa diungkapkan, dan hujan berhenti dalam diam.
2 Komentar
keren
BalasHapusThank you
BalasHapus