The 52 Hertz Whale : masih ngerasa paling jomblo?




In the middle of this ocean, one lonely whale cries
No matter how much it shouts, no one can hear it
Do you want to know my story?
I never told it to anybody


There is a whale known as "The loneliest whale in the world" because it can't communicate in the same frequency as other whales, so other whales cannot find it.

Pernah ngerasa kesepian? ngerasa paling sial?
Berapa lama?

Pernah ngerasa diacuhkan? gak dianggap? gak direspon?
Berapa lama?


Apapun itu, gak bisa dibandingin sama rasanya hidup di samudra pasifik yang luas dan dalamnya minta ampun itu cuma sendirian.

SENDIRIAN.

Itulah yang dialami oleh 52, salah satu julukan dari seekor paus yang hidup sendirian di Samudra Pasifik.

Pernah denger lagu Whalien 52 ?
Itu juga terinspirasi dari paus ini, berasal dari kata Whale + Alien + 52 Hertz artinya ikan paus yang berbeda dari yang lainnya, paus dengan suara yang tidak bisa didengar, tidak bisa dipahami, dan bahkan keberadaannya tidak disadari. frekuensi 52 Hertz. bagi paus lainnya, ia adalah alien. asing dan aneh.


Kisah yang bermula ketika Angkatan Laut Amerika Serikat hendak mencari keberadaan kapal selam Rusia di utara Samudra Pasifik pada tahun 1980. Dilaporkan oleh Discovery News, bising suara yang merupakan “nyanyian” paus itu tidak sengaja terekam.

Sejak itu, kedatangannya mengundang banyak tanya para ilmuwan.

Apa yang terjadi dengannya?

Kenapa dia tidak sepeti paus yang lainnya?

Kenapa dia berenang sendirian?

Kenapa dia tidak mempunyai pasangan?


Dr. William Watkins dari Woods Hole Oceanographic Institution kemudian meneliti rekaman tersebut dan terkuak fakta bahwa paus tersebut sangat istimewa, “nyanyian”-nya terdengar lebih tinggi dari paus yang lainnya.

Ikan paus biasanya hidup berkelompok, berkomunikasi dengan mengeluarkan suara dengan frekuensi tertentu, kemudian ikan paus lainnya akan mendengar suara tersebut dan merespon balik.

Tapi dia berbeda. dia unik. istimewa.

Iya, dia istimewa bagi manusia. Tapi bagi kalangan paus, dia aneh.


Seperti julukannya, 52 Whale memiliki “nyanyian” dengan frekuensi 52 Hertz yang terlalu tinggi untuk golongannya. Berarti paus lainnya tidak bisa mendengar jeritan apalagi suaranya, karena paus umumnya memiliki frekuensi 15 - 25 Hertz.


Sejak pertama kali ditemukan dan dilacak, si doi udah berpetualang sendirian selama 20 tahun lebih dan gak bertemu ataupun berkomunikasi dengan ikan paus lainnya.

Dan selama hidupnya dia tetap bernyanyi di tengah Samudra yang dalam.

Iya, doi gak bisa punya pasangan, bahkan teman.

Sampai dia mendapat julukan The Loneliest Whale in The World

Masih ngerasa paling jomblo?





Tapi..

Itu yang kita lihat dari kacamata manusia.
Gak ada yang tau kan isi hatinya si ikan paus? Gimana perasaannya? Ngerti bahasa ikan paus normal aja kagak apalagi yang unik kayak dia?

Menurut gue. Sebagai seorang yang juga jomblo dan seorang yang berpikiran positif,

paus ini gak kesepian.

Maksud gue kagak 100% kesepian.

Kalo dia bener bener kesepian, ngerasa sedih banget, doi palingan udah bunuh diri dengan berenang ke daratan terus rela di mutilasi, diambil lemaknya buat manusia-manusia di daratan sana. tapi nyatanya enggak.

/ngaco/ /bukan mau ngomongin gitu/ /amvunn/

Maksudnya (lagi) paus itu gak ngerasa sedih dengan “kesepiannya” buktinya dia masih tetap bernyanyi, tetap berusaha untuk didengar. seenggaknya dia masih ingin hidup, berpetualang, dan terus bernyanyi. 

sok tau.
iya emang sok tau :')

duh jadi inget si Laboon yang ditinggal sama Luffy di Reserve Mountain. apa kabarmu yang cuma muncul beberapa kali :'))  *seketika terlintas dipikiran dan otomatis ngetik ini*


Jadi intinya buat para manusia klan bumi /eh/ terutama para jomblo, kalian gak pernah sendirian, gak pernah bener-bener 100% sendirian.


Ketika masalah datang dan lu ngerasa sendirian, ingatlah, di dalam laut yang paling dalam masih ada seekor paus yang sendiri, terus bernyanyi, tanpa bisa didengar.



Jadi intinya (lagi) syukuri apa yang ada. Kayak lagunya D’masiv yang pernah booming itu :D



salam sayang, mega


Posting Komentar

0 Komentar